Dedi Mulyadi—seorang politikus senior dan tokoh publik yang dikenal luas—memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda: konsistensinya dalam menerapkan filosofi budaya Sunda ke dalam setiap peran dan aksi kemanusiaannya. Bagi Kang Dedi, politik dan pemerintahan harus berakar pada local wisdom (kearifan lokal) untuk benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.
Karakteristik Kepemimpinan yang Unik
Aksi Dedi Mulyadi seringkali tidak terduga, jauh dari formalitas politik. Inilah yang membuatnya mendapat tempat khusus di mata masyarakat:
-
Penerapan Konsep “Sabilulungan”: Kang Dedi sering menggaungkan prinsip Sabilulungan, yang berarti gotong royong atau bekerja bersama-sama. Filosofi ini diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan maupun penanganan bencana, di mana beliau mengajak partisipasi aktif dari masyarakat, bukan sekadar memberikan bantuan dari atas.
-
Kedekatan dengan Rakyat Kecil: Sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta, beliau dikenal sangat dekat dengan lapisan masyarakat paling bawah. Ia sering terlihat membantu petani, memperbaiki rumah warga miskin, atau menolong warga yang kesulitan di jalan—aksi-aksi yang menunjukkan empati nyata, bukan sekadar pencitraan.
-
Mengutamakan Bantuan Personalisasi: Dalam merespons masalah sosial atau bencana, Dedi Mulyadi sering memberikan bantuan yang sifatnya personalisasi atau tailor-made. Alih-alih memberikan bantuan umum, ia fokus pada pemulihan kondisi individu atau keluarga, seperti membiayai sekolah anak, memberikan hewan ternak, atau memperbaiki sumber mata pencaharian.
Solidaritas Bencana sebagai Implementasi Budaya
Aksi cepat Dedi Mulyadi batmantoto dalam penanganan bencana—baik di Jawa Barat maupun di luar provinsi—adalah perwujudan nyata dari filosofi hidupnya. Bagi beliau, solidaritas sosial adalah kewajiban moral yang harus dilaksanakan tanpa melihat batas teritorial.
Keterlibatannya dalam penanganan bencana mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Sunda yang menjunjung tinggi rasa kanyaah (kasih sayang) dan silih asih, silih asuh, silih wawangi (saling menyayangi, membimbing, dan mengharumkan).
Dengan perpaduan kuat antara kebijakan publik dan sentuhan kemanusiaan berbasis budaya, Dedi Mulyadi telah menciptakan legacy sebagai pemimpin yang tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun infrastruktur hati dan kepedulian di tengah masyarakat. nasleman.com